Monday, November 7, 2016

13 Tahun Menjadi Penyuka Sesama Jenis, Wanita Ini Pun Akhirnya Bertaubat, Alasannya…

Kabarmuslimah - Berdakwah bukanlah tugas para ulama seperti ustaz dan ustazah saja. Tetapi juga setiap Muslim yang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyampaikan hal baik serta melaksanakan amar makruf nahi mungkar.




Cara dakwah yang baik dan efektif adalah ketika dapat menarik orang lain untuk berhijrah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Itulah yang dilakukan oleh pria Malaysia bernama Ali Zaik. Dia dihubungi oleh seorang wanita yang ingin berubah ke arah kebaikan melalui situs sosial.

Wanita ini dulunya hanya bernafsu kepada kaum sejenis. Apakah yang mendorong wanita itu untuk kembali ke jalan yang benar?

Dari kecil, sebut saja Yus, suka berkawan dengan Ielaki. Dia juga suka pakai pakaian Ielaki. Masa kecil Yus lebih banyak melakukan aktivitas kelaki-lakian dengan kakaknya. Jika di sekolah, Yus suka berolahraga, dan saat kelas 6 SD itulah Yus mulai menyukai teman wanita.

Setelah lulus, Yus masuk sekolah menegah dan mulai menjadi tomboy. Yus tidak punya teman wanita pada masa itu. Kebanyakan waktunya dihabiskan bermain permainan lelaki dengan kakak angkatnya. Sampai di tingkat 5, setelah lulus sekolah menengah pertama, pelan-pelan Yus mengubah dirinya jadi seperti lelaki yang di sana dinamakan Pengkid

” Saat itu saya punya banyak teman yang memiliki nasib sama dengan saya. Waktu itu jangan ditanya berapa teman wanita saya. Bukan seorang, dua orang saja pasangan saya, tapi terlalu banyak hingga saya sudah lupa,” kenang Yus.

Ketika di dunia kerja, Yus semakin menjadi. Untuk shalat saja ketika ingat waktunya. Bila ada kesulitan, baru Yus mencari Allah. Namun bila senang, dia Iupakan Allah. ” Saya memang jahat banyak dosa,” ujarnya.

Seingat Yus tahun 2012, saat Tahun Baru China, dia baru mencari Allah dan mulai shalat. Itu pun dilakukan hanya ketika di rumah saja. Bila di tempat kerja, Yus tinggalkan shalat.

Kerja pabrik memang susah untuk shalat. Namun dari situ Yus mulai rajin membaca Yasin setiap hari kecuali saat dia datang bulan. Di masa-masa itu, Yus takut melakukan shalat taubat. Dia hnya lakukan shalat sunah, seperti shalat duha.

Selain shalat, Yus mulai belajar sedekah di masjid. Ketika pergi masjid Yus pergi dengan kondisi tidak memakai kerudung. Jadi dia hanya memasukkan sedekah ke dalam kotak amal yang ada di Iuar masjid.

Alhamdullillah, sampai sekarang sedekah di masjid jadi aktivitasnya setiap kali keluar rumah. Pelan-pelan Yus belajar. ” Saat itu niat sudah ada untuk berubah, tapi saya gagal,” katanya.

Awal tahun 2013, Yus mulai belajar jualan makanan beku kecil-kecilan. Mulanya hanya hobi tapi akhirnya keterusan. Jatuh-bangun dalam bisnis dilalui. Maklum, selain bisnis, dia juga memikirkan pasangannya. Walaupun ada niat untuk berubah.

Tahun 2014, Yus memberitahu kakak iparnya bahwa dia ingin benar-benar berubah. Yus pun menjalani pengobatan dengan dibacakan doa dan disuruh minum air putih yang sudah diberi doa. Namun tetap saja dia gagal berubah.

Satu hari di tahun yang sama, Yus pergi ke rumah abangnya. Di sini dia juga disuruh membaca Ayat Kursi dan Al Ikhlas sampai menangis. Dia belajar merenung tentang dirinya. Tapi tetap saja dia gagal. Namun Yus masih menjaga kebiasaannya untuk shalat.

Banyak orang yang tegur Yus karena masih punya pasangan. Mereka bilang percuma shalat jika kalau tidak pakai jilbab dan jadi Pengkid. Yus hanya diam dan menghadapi ujian Allah tersebut dengan sabar.

” Saya dipandang hina, pokoknya macam-macam. Saya ridha, saya pun mulai belajar agama seperti ibu saya dengan ikut pengajian atau baca Yasin jika mengunjungi orang yang sakit,” kata Yus.

Karena usia bertambah, ibunya selalu berkata, ” Kapan memakai jilbab, tidak kasian kah dengan abah?” Ternyata ayahnya juga mengatakan hal yang sama. Perlahan-lahan Yus pun mulai mengoleksi baju kurung.

Memang sebelumnya ada niat untuk berubah sebelum usia 30 tahun. Yus ke masjid bila ada waktu luang dan sembahyang berjamaah. Dia shalat pakai mukena seperti wanita pada umumnya.

Alhamdullillah, 27 November 2015 Yus mulai memakai jilbab. ” Saya berubah karena Allah. Saya kasihan abah yang tanggung dosa saya,” katanya.

Yus berubah karena Allah sayang dia. Usaha makanan bekunya berjalan lancar. Segala doanya dikabulkan.

” Saya pikir Allah telah memenuhi semua kebutuhan saya, mengapa saya tak bisa menyenangkan keinginan-Nya,” kata Yus.

Untuk berubah memang membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang tidak sedikit. Yang penting adalah shalat dan doa tetap jalan. Kalau perlu buat shalat taubat nasuha, berzikir, dan bermuhasabah.

” Alhamdullillah, sebelum 30 tahun saya sudah berjilbab. Allah kabulkan doa ibu bapak saya yang tidak berhenti berdoa,” ujar Yus.

Yus mengaku masih berhubungan dengan teman-temannya sesama Pengkid. Namun dia berharap teman-temannya itu ikut berubah seperti dirinya, kembali ke fitrah sebagai seorang wanita normal.

No comments:

Post a Comment